Selasa, 27 Desember 2011

Natal Anak Rantau..


Saat ini aq duduk menyndiri di kmar kost....
derai air mata jauh membasahi pipiku....
teringat kembali akan kampung halaman...
ayah...ibu...kakak... adik...dan semua keluarga ku....
ku bagai anak yg hilang sesaat ..entah kemana..jauh...n jauh...
ku ingin merayakan natal n tahun baru bersama mereka,berbagi sukacita bersama....
tapi tuntutan masa depan membuat ku tak dapat berkumpul bersama....oh Tuhan semoga natal ini membawa sukacita dihati .walaupun ku tak bersama orag2 yang ku sayangi...
SELAMAT  MERAYAKAN  NATAL DAN TAHUN BARU 2012......

Senin, 24 Oktober 2011

Aries! TIKUS Api

Aries! TIKUS  Api http://www.gemintang.com/images/fire.gif

Sebagai bintang pertama di zodiac, kamu, sebagai Arian biasanya "memulai sesuatu dan memimpin jalan ". Bintang dalam zodiac ini memberi kamu kebebasan dalam berekspresi. Kamu dapat melakukan hal ini dalam tugas-tugas kepemimpinan, atau dengan cara memaksa mereka melihat dengan cara baru. Dalam hubungan personal Arians sangat terbuka, langsung dan apa adanya, dan teman yang baik dan antusias. Secara mental Arians adalah intelektual, namun dalam situasi yang jarang dapat menjadi ekstrimis dalam agama dan politik. Sebagai Arian, kamu menyukai tantangan yang akan membuat kamu bertindak. Tantangan tersebut dapat berupa rasa frustasi; atau dalam level tertentu, kamu punya arah yang jelas dan tahu apa dan untuk siapa kamu berjuang.
Aries Jantan

Ketika bicara cinta kamu adalah orang yang agresif, menguasai, energik dan tidak kenal lelah. Kamu impulsive, senang berkhayal dan dinamis, seorang pelaku, selalu tidak yakin apa yang akan dikerjakan selanjutnya. Kamu bisa membuat pasangan tergila-gila jika dia tidak terbiasa dengan energi tinggi yang kamu miliki. Kamu mencari spontanitas dan partner yang imajinatif yang selalu bisa mencari perhatian kamu. Kamu bisa menjadi bed bouncer namun kamu selalu menuntu kesetiaan terhadap pasangan kamu. Kamu akan mudah marah jika sedikit saja ada kecurigaan di pasangan. Kamu cemburu dengan cepat dan perlu apresiasi terus menerus untuk menyelamatkan hubungan.
Aries: Kamu sangat kompetitif dan menyukai permainan, apakah itu dalam bisnis atau kehidupan. Kamu benci kekalahan, yang artinya kamu kemungkinan akan menang. Kamu suka menjadi pemimpin – kamu suka memulai projek baru dan mengikuti jejak rekan kerja. Kamu sangat di hargai oleh rekan kerja dan menunjukan antusias dan keberanian di lingkungan kerja.
Kamu imajinatif, menyenangkan dan benar benar murah hati terhadap orang yang kamu cintai. Namun, kamu cenderung mudah marah dan terlalu kritis. Kamu juga dikenal sebagai orang yang opportunis. Lahir dalam shio ini, kamu akan senang bekerja dalam sales atau penulis, kritikus atau penerbit.
Anda memiliki daya tarik yang kuat terhadap lawan jenis. Anda tidak disarankan untuk sembarangan menebar benih-benih cinta; gossip akan merusak peluang anda.
Api http://www.gemintang.com/images/fire.gif
Unsur Api akan menunjukkan bakat-bakat kepemimpinan yang tinggi; cepat mengambil keputusan dan percaya pada diri sendiri. Mereka adalah motivator yang baik dan mampu mewujudkan ide-idenya, karena mereka lebih agresif dibanding orang lain yang lahir di bawah shio yang sama. Mereka menggemari petualangan dan inovasi, akibatnya mereka selalu siap melaksanakan ide-ide baru dan akan berusaha mendominasi orang lain dengan kreatifitas, keaslian serta kemampuannya dalam menanggung resiko.
Mereka memiliki semua ketentuan untuk menjadi pemenang utama, asalkan mereka mau menghargai pandangan dan mendengarkan pendapat orang lain sebelum melakukan suatu tindakan. Mereka seharusnya mengembangkan sifat sebagai pendengar yang baik dan mengendalikan kecenderungan mereka untuk bersikap impulsif. Banyak dari orang-orang api yang juga cenderung untuk terlalu berani dalam mengemukakan pendapatnya.
Seperti unsurnya, Api, mereka selalu menarik orang lain menuju kehangatan dan kecerdasan mereka, dan dapat menguntungkan orang-orang yang bekerja sama dengan mereka. Meskipun demikian, mereka harus mampu mengendalikan emosi, karena ambisi dan niat mereka yang menggebu-gebu dapat memperbesar sifat egois mereka hingga mereka bersikap sembrono dan tidak sabaran bila keinginan mereka tidak terwujud. Makin banyak seorang api berusaha mewujudkan keinginannya dengan kekuatan atau kekerasan, makin sering pula ia menghadapi perlawanan dan kesulitan. Mereka juga dapat bersikap sembrono dan menyebabkan kerusakan yang besar bila mereka gagal mengontrol dan mengarahkan energi mereka dengan tepat.

Senin, 23 Mei 2011

Tradisi Kesenian Timor


Pulau  Timor memiliki beragam budaya  dan kesenian,salah satunya adalah seni tari.Adat dan  tradisi seni tari sudah di kenal dari dahulu kala bahkan sebelum jaman penjajahan.
Seni tari sudah menjadi  adat tradisi masyarakat timor.Salah satunya adalah  tari bersama atau lebih dikenal dengan nama “Hering”.T ari bersama ini biasanya diiringi dengan pembacaan pantun saling bergantian dan saling berbalasan,terutama bagi kaum muda.Dalam mitologis setiap suku di lukiskan tentang perang antar suku .Sebelum dan sesudah perang  biasanya diadakan upacara perang dengan berbagai tarian,sehingga sampai sekarangpun masih terdapat tari perang .Tarian ini diselenggarakan bukan menghadapi perang akan tetapi  hanya sekedar untuk menghibur para keluarga  yang  telah meninggal.Pada tiap ada kematian diadakan pesta untuk menghibur  keluarga yang  di tinggal dengan tari-tarian siang malam selama beberapa hari,bahkan sampai tujuh hari tujuh malam.Tarian yang paling  besar dan paling meriah terutama  pada pesta terang kampung.Pada pesta perkawinan hampir semua yang datang  kepesta ikut menari,tiada muda tiada tua bahkan anak-anak sekalipun ikut  menari  bergandengan.
Setelah kedatangan  orang Portugis dan orang Belanda menjajajah, kebiasaan tari masal ini mendapat perhatian khusus .dengan menaruh perhatian pada tarian-tarian adat ini para penjajah mulai mengikat suku-suku bangsa .pihak penjajah meneruskan dan memupuk adat kebiasaan ini bahkan ditonjolkan.Sedangkan kebiasaan minum tuak diganti dengan minuman yang lebih keras yang dibawah dari Eropah.Dengan demikian kebiasaan minum minuman keras  dan pesta dansa sudah mendarah daging dan susah untuk dihilangkan,bukan hanya dikota-kota tetapi  juga sampai di daerah pelosok sekalipun.
Pesta dansa dilangsungkan mulai dari sore sampai jauh semalam suntuk.Kalau ada yang pesta,biarpun jauhnya  sampai  beberapa km,para kaum muda-mudi tetap tempuh untuk bisa ikut berdansa,kebiasaan yang unik.Berdansa ini  bagi masyarakat  umum sudah menjadi keterampilan praktis bagi setiap orang.Anak-anak kecil telah melatih diri,kemudian setelah remaja  keterampilan itu dipermahir sebagai salah satu jalan untuk mencari pasangan dan komunikasi asmara dengan calon suami atau istrinya,sedangkan bagi orang tua berdansa hanya  merupakan suatu penghormatan kepada tuan rumah yang mengundangnya.
Demikianlah kesenian tari yang masih berlaku sampai sekarang.mula-mula hanya merupakan tarian lego-lego dengan musik tradisionalnya,kemudian diperkenalkan dansa ala Eropah dengan peralatan musik modern.

Anak Lokea


Kami memang nakal....
Tapi kami punya harga diri....
Kami memang kacau....
Tapi kami bukan munafik....
Kami memang playboy....
Tapi kami punya cinta sejati....
Kami memang norak ....
Tapi kami tak pantas dihina....
Kami selalu bersykur  hidup apa adanya.
Kami memang liar....
Tapi kami cinta kedamaian.
Ialah anak LOKEA
Yang selalu berkreasi
Tanpa memamerkan diri di depan publik
~~~ salam satu jiwa~~~
LOKEA

K0TA LARANTUKA


Flores Timur dengan Larantuka sebagai ibukotanya,merupakan sebuah kota tua,kota pelabuhan yang berhadapan dengan Adonara dan Solor membuatnya sebagai pusat mobilisasi perekonomian Flores Timur.
Dilihat dari perkembangannya,kota Larantuka terbentuk  mengikuti variasi dari bentuk perkampungannya,yang telah berjalan dari masa ke masa,topografi daerahnya berbukit terjal. Kota dan desanya bertengger di tepi pantai atau di lereng bukit.Menjadi bukti bahwa kota Larantuka berkembang secara alami.
wilayah Larantuka dihuni suku asli Flores Timur yang dikenal sebagai suku Ile Jadi. Sosok leluhur suku asli ini bernama Wato Wele dan Lia Nurat. Nama leluhur suku ini syahdan bersumber dari perut Gunung Ilemandiri, gunung tertinggi di Flores.“Kisah keberadaan leluhur suku asli Flores Timur ini dikuatkan lewat situs makam Wato Wele yang berada di puncak Gunung Ilemandiri. Suku asli ini kemudian membaur dengan pendatang. Warga pendatang ini berasal dari berbagai tempat.
Sistem pemerintahan konon mulai dikenal masyarakat Larantuka sejak abad ke-13. Kota Larantuka tumbuh dan berkembang di bawah pengaruh ekonomi,sosial budaya dan keadaan alam.Dalam perkembangannya kota Larantuka di bagi dalam beberapa masa.
·       Masa sebelum kedatangan Portugis
Kota tumbuh dan berkembang di bawah pengaruh pendatang dari  suku lain di sekitar wilayahnya,ada pula suku pendatang dari Jawa beragama Hindu yang dieja masyarakat lokalnya sebagai warga Sina Jawa. Mereka ini masuk Larantuka semasa era kekuasaan kerajaan Hindu di Jawa pada abad ke-12. Kota dalam masa ini dikelompokan:
Ø Kota pantai
Ø Kota pedalaman

·       Masa setelah kedatangan portugis
Pada masa ini larantuka menjadi sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan baru.
Saat misionaris Portugis menyinggahi Larantuka tahun  1556, mereka membaptis Raja Larantuka sebagai pemeluk Katolik. Ini diikuti prosesi permandian iman Katolik kepada 200 rakyat kerajaan. “Inilah awal Raja Larantuka memeluk Katolik.

·       Masa setelah Indonesia merdeka
Pada masa disebut masa transisi,kehidupan penduduk hampir semuanya tergantung pada pertanian tanah kering. Karena hanya memiliki sekali musim tanam, maka waktu antara musim diisi dengan pekerjaan sebagai nelayan atau tukang. Sebagian lagi mengisi waktu dengan merantau, ciri suku bermobilitas tinggi. Kehidupan pria ditunjang sepenuhnya oleh wanita dengan bekerja di kebun dan membuat pekerjaan kewanitaan yang turun temurun seperti menenun dan menganyam. Perlu diketahui, banyak juga penduduk nelayan terutama mereka yang berdiam di daerah pesisir pantai.
Kekurangan pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola kota telah mengakibatkan kota Larantuka menjadi berkembang tidak terencana.


 Sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Flores Timur, Larantuka terus berupaya menata diri d
idasarkan pada pemahaman bahwa nilai lahan, rent dan cost mempunyai kaitan yang erat dengan pola penggunaan lahan. jalur dan simpul transportasi mempunyai peranan besar terhadap perkembangan kota. maka di harapkan Tata Ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, dengan tidak meninggalkan kekhasan budaya Lamaholot,sentuhan budaya Romawi, Portugis dan Melayu serta religiositas Kristiani.

Senin, 02 Mei 2011

Kerajaan Larantuka


Kerajaan Larantuka
Kerajaan Larantuka termasuk kerajaan yang tua, berusia sekitar 700an tahun. Sebuah sistem pemerintahan konon mulai dikenal masyarakat Larantuka sejak abad ke-13. Sistem pemerintahan ini berada di bawah tampuk kepemimpinan seorang raja. Pengaruh Majapahit tampak dalam susunan pemerintahan yang menyerupai struktur pemerintahan kerajaan-kerajaan di Jawa teristimewa Mojopahit,terdiri dari Raja, Pou Suku Lema dan Kakang  Lewo Pulo. Raja  adalah pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi berintikan kekuasaan adat. Pou Suku Lema merupakan pou atau pu atau “Empu” yang lima. Pou merupakan dewan mahkota yang memegang peranan sebagai penasehat Raja,sekaligus menjalankan tugas-tugas eksekutif dan legilatif.Kakang merupakan raja-raja kecil,memerintahkan kekakangan masing-masing yang bersifat otonom. . Ini diperkuat catatan sejarah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Saat itu, Larantuka diyakini sebagai salah satu wilayah kerajaan yang berhasil ditaklukkan serdadu Majapahit yang dipimpin Patih Gajah Mada pada abad ke-4.
“Itu berarti, Kerajaan Larantuka sudah berdiri sebelum abad ke-4, permulaan abad ke-14 atau akhir abad ke-13,” jelas tokoh masyarakat Flores Timur di Bali,
Sebelum Majapahit menaklukkan, wilayah Larantuka dihuni suku asli Flores Timur yang dikenal sebagai suku Ile Jadi. Sosok leluhur suku asli ini bernama Wato Wele dan Lia Nurat. Nama leluhur suku ini syahdan bersumber dari perut Gunung Ilemandiri, gunung tertinggi di Flores.
“Kisah keberadaan leluhur suku asli Flores Timur ini dikuatkan lewat situs makam Wato Wele yang berada di puncak Gunung Ilemandiri. Suku asli ini kemudian membaur dengan pendatang. Warga pendatang ini berasal dari berbagai tempat. Ada pendatang dari  suku lain di sekitar wilayahnya yang terdampar gara-gara perahu (tena) mereka terombang-ambing gelombang laut saat berlayar. Menurut Bernardus, Suku Keroko Puken merupakan salah satu suku tetangga suku asli yang bermigrasi ke Larantuka.
Imigran ini berasal dari Pulau Lepan Batang di sekitar kawasan perairan laut Flores Timur. Pulau ini konon telah tenggelam ditutup permukaan air laut.
Ada pula suku pendatang dari Jawa beragama Hindu yang dieja masyarakat lokalnya sebagai warga Sina Jawa. Mereka ini masuk Larantuka semasa era kekuasaan kerajaan Hindu di Jawa pada abad
   ke-12.
Pendatang dari Bugis dan Makassar menyusul tiba di Larantuka pada abad ke-16. Suku Ambon kemudian menginjakkan kaki pula di wilayah ini pada abad ke-17. Petualang dan misionaris Portugis ikut menambah daftar jumlah pendatang. Mereka disertai imigran besar-besaran penduduk Melayu Kristen yang mengungsi ke Flores Timur saat kekuasaan Portugis di Malaka ditaklukkan Belanda tahun 1614.
Menurut tokoh Katolik Flores Timur, Drs. Bernardus Tukan,ada versi cerita lain mengenai asal-usul Kerajaan Larantuka. Versi cerita ini masih hidup dalam tradisi lisan rakyat Larantuka hingga sekarang. Kerajaan Larantuka dipercayai sebagai sebuah dinasti kekuasaan yang didirikan seorang pendatang dari Jawa bernama Pati Golo Arakiang. Sosok pendiri kerajaan ini disebut-sebut masih ada hubungannya dengan  Majapahit.  Ini khususnya dikaitkan dengan kata ‘pati’ yang berasal dari ‘patih’ atau panglima perang dan ‘arakiang’ yang berarti rakyat dalam kamus sejarah digjayanya masa kepemimpinan Majapahit di tangan Hayam Wuruk itu. Figur Pati Golo Arakiang masa itu simbolkan sejajar dengan kedudukan seorang patih di Majapahit.
Pati Golo Arakiang didaulat suku Ile Jadi untuk mendirikan Kerajaan Larantuka. Ini berawal dari perkawinan Pati Golo Arakiang dengan Wato Wele Oa Dona. “Dari sini muncul keturunan baru suku asli Flores Timur. Ada tiga anak yang lahir dari perkawinan tersebut, yaitu Kudi Lelen Bala, Padu Ile, dan Lahalapan,” Tiga putra raja ini melahirkan generasi komunitas warga baru. Putra sulung raja, Kudi Lelen Bala,  mewariskan keturunan yang kini dikenal sebagai orang Waibalun. Putra kedua, Padu Ile, menurunkan komunitas keturunan para raja Larantuka. Sementara putra bungsu raja, Lahalapan, melahirkan keturunan yang sekarang termasuk dalam komunitas Balela.
  “Namun, Sira Demon Pagong Molang justru dianggap sebagai Raja Larantuka pertama. Sebab, raja inilah yang dinilai sebagai peletak dasar tata kelola pemerintahan kerajaan,” katanya.
Semula pusat pemerintahan bukan di Larantuka, tetapi di sebuah wilayah daratan bernama Lokea. Ada 10 wilayah kerajaan atau distrik kakang (kakang schap) yang masing-masing dipimpin seorang ketua. Pendatang dari Jawa diberi lokasi pemukiman di daerah Lebao, dan suku pendatang Kroko Puken di Lewore dan Lohayong.

Komunitas Islam (kaum paji) menghuni wilayah pesisir di sepanjang wilayah pantai (watan). Wilayahnya dikenal ada di  Lembata, Adonara,  Solor, dan Tanjung Bunga. Raja Adonara menjadi pimpinan komunitas Islam ini.
“Pusat pemerintahan Kerajaan Larantuka kemudian pindah dari Lokea ke Larantuka,”
Saat misionaris Portugis menyinggahi Larantuka tahun  1556, mereka membaptis Raja Larantuka sebagai pemeluk Katolik. Ini diikuti prosesi permandian iman Katolik kepada 200 rakyat kerajaan. “Inilah awal Raja Larantuka memeluk Katolik.

Silsilah Raja-Raja Larantuka
Raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Larantuka
1.      Putri Ile Jadi,Putri Watowele (Yang Kawin dengan Raja Pati Golo Arkyan)
2.      Raja Padu Ile
3.      Raja Sira Demong Pagamolang
4.      Raja Mau Boli
5.      Raja Sira Paing
6.      Raja Sira Lanang
7.      Raja Sira Napang
8.      Raja Igo
9.      Raja Adu Wuring
10.  Raja Ado Bala
11.  Raja Ola Ado Bala (tahun 1645 dipermandikan menjadi Katolik dengan nama Don Fransisco Diaz Viera de Godinho/DVG)
12.  Don Gaspar I DVG (Nama asli:Raja Patih Goloh)
13.  Don Manuel DVG (Nama asli:Raja Kuaka Douwo Ama.Karena masih kecil maka diwakili oleh Don Contantino Blanterang de Rosari.nama aslinya Raja Kone)
14.  Don Andre I DVG (nama aslinya Raja Pandai I )
15.  Don Laurenso I DVG
16.  Don Andre DVG II
17.  Don Gaspar II
18.  Don Dominggo DVG (Raja Ence.Memerintah tahun 1877-1887)
19.  Don Lorenzo II DVG Raja Usi Neno.Memerintah tahun 1887-1904.Ia ditangkap Belanda dan dibuang di Yogya.Ia meninggal tahun 1910 di Yogya
20.  Wakil Raja Luis Blantarang de Rosary.Ia memerintah kerajaan tahun 1905-1906
21.  Triumvirat yang terdiri dari :
-  Payong Blanterang de Rosari
-  Emanuel Monteiro
-  Yohanes Blanterang de Rosari
    (Ketiganya memerintah tahun 1906-1912)
      22. -
      23. Don Lorenzo III DVG ( Raja Nua Usi.Ia memerintah kerajaan tahun 1937-1962 dan                  
            merupakan raja terakhir kerajaan Larantuka. )
Tercatat ada 7 Wakil Raja
1)      Constantino Payong
2)      Constantino Kone
3)      Alwi
4)      Ibunda Don Lorenzo DVG
5)      Luis Blanterang de Rosary
6)      Triumvirat (Payong Blanterang de Rosary, Emanuel Montero, Yahanes Bl de Rosary.)
7)      Antonius Blanterang de Rosary, tahun 1919-1937